5.29.2011
Anak Sulung
Ada seorang anak perempuan bernama Reechy. Dia adalah anak sulung, anak perempuan satu-satunya dan kakak dari seorang adik laki-laki bernama Edu. Ibunya telah pulang ke rumah Bapa di Surga saat ia berumur 21 tahun. Ibunya meninggal setelah 7 tahun berjuang melawan penyakit kanker payudara. Setelah ibunya meninggal, dia tinggal dengan adik dan ayahnya. Sang ayah adalah seorang pelaut. Jadi bisa dikatakan, keluarga kecil ini beradaptasi, karena selama ayahnya menjadi pelaut, hanya pulang ke rumah dalam 10 bulan sekali dan ayahnya jarang di rumah.
Proses adaptasi antara 3 orang ini berlangsung terus menerus. Sebagai perempuan satu-satunya di rumah, Reechy berusaha menjadi anak perempuan, wanita dewasa, kakak dan yang paling terutama menjadi jembatan untuk adik dan ayahnya dan ini tidak mudah. Apalagi akhir-akhir ini, setelah dia menjadi sarjana, hubungan ketiganya kembali menjadi renggang. Reechy pun merasa tertekan, bingung, sedih dan tak tahu harus berbuat apa.
Dia bingung terhadap ayah dan adiknya. Mereka sangat mirip, tapi tidak cocok, namun Reechy tahu ayah dan adiknya saling membutuhkan. Reechy selalu membela adiknya tapi juga mencoba menjelaskan sang adik untuk sabar dan menghormati ayah.
Namun nampaknya belum berhasil. Adiknya pun seperti tak menganggap Reechy kakaknya. Ayahnya pun seperti menjauh, mungkin karena Reechy membela adiknya.
Reechy pun hanya bisa memendam semuanya sendiri. Dia ingin menceritakan perasaannya ke sahabatnya, tapi tidak bisa. Ia kesepian, terkadang merasa iri dengan kawan2 yg mempunyai kakak, saudara perempuan, ibu, pacar atau keluarga yg masih utuh.
Ia rindu sekali menangis dipelukan ibunya yg biasanya menenangkan dirinya. Namun ia tahu, harusnya tidak boleh menangis saat rindu ibunya. Ibunya sudah di tempat yang paling terbaik untuknya.
Reechy harus terus berusaha menjadi jembatan yg kokoh agar ayah dan adiknya bertemu, harus kuat.
Semangat, Reechy!
Ingat, Tuhan pasti selalu bersamamu.
Proses adaptasi antara 3 orang ini berlangsung terus menerus. Sebagai perempuan satu-satunya di rumah, Reechy berusaha menjadi anak perempuan, wanita dewasa, kakak dan yang paling terutama menjadi jembatan untuk adik dan ayahnya dan ini tidak mudah. Apalagi akhir-akhir ini, setelah dia menjadi sarjana, hubungan ketiganya kembali menjadi renggang. Reechy pun merasa tertekan, bingung, sedih dan tak tahu harus berbuat apa.
Dia bingung terhadap ayah dan adiknya. Mereka sangat mirip, tapi tidak cocok, namun Reechy tahu ayah dan adiknya saling membutuhkan. Reechy selalu membela adiknya tapi juga mencoba menjelaskan sang adik untuk sabar dan menghormati ayah.
Namun nampaknya belum berhasil. Adiknya pun seperti tak menganggap Reechy kakaknya. Ayahnya pun seperti menjauh, mungkin karena Reechy membela adiknya.
Reechy pun hanya bisa memendam semuanya sendiri. Dia ingin menceritakan perasaannya ke sahabatnya, tapi tidak bisa. Ia kesepian, terkadang merasa iri dengan kawan2 yg mempunyai kakak, saudara perempuan, ibu, pacar atau keluarga yg masih utuh.
Ia rindu sekali menangis dipelukan ibunya yg biasanya menenangkan dirinya. Namun ia tahu, harusnya tidak boleh menangis saat rindu ibunya. Ibunya sudah di tempat yang paling terbaik untuknya.
Reechy harus terus berusaha menjadi jembatan yg kokoh agar ayah dan adiknya bertemu, harus kuat.
Semangat, Reechy!
Ingat, Tuhan pasti selalu bersamamu.