Followers

3.31.2010

How To Train Your Dragon 3D




Satu lagi film animasi yang keren, How To Train Your Dragon. Dan kali ini saya menonton versi 3Dnya, untungnya ada subtitlenya, maklumlah orang Indonesia.hehehe :D. Dan saya rasa ini pertama kalinya XXI menggunakan subtitle utk film 3D.

Cerita berkisah tentang suku Viking yang selalu memerangi Naga, karena menurut mereka Naga berbahaya dan itulah salah satu caranya bertahan hidup. Hanya ada satu naga yang belum bisa ditaklukan, yaitu Night Furry. Dan ada seorang pria bernama Hiccup, yang merupakan anak dari kepala suku Viking. Beda dengan ayahnya, Hiccup ini badannya kurus, lemah, tidak gesit dan tidak bisa membunuh seekor naga, padahal sang ayah dari bayi sudah bisa membunuh naga. Jadinya, dia menjadi bulan-bulanan di desanya dan ayahnya pun pesimis Hiccup bisa membunuh seekor naga dan beranggapan Hiccup hanya bisa membuat kekacauan. Karena inilah, Hiccup mempunyai keinginan untuk menebas kepala naga jenis Night Furry di depan suku Viking supaya dia diakui. Saat ayahnya mencari sarang naga, dan atas desakan Gobber, pengawas Hiccup, Hiccup dimasukkan ke pelatihan membunuh naga. Di sana dia diharuskan berlatih agar bisa melawan naga. Tidak hanya dia yang berlatih, ada beberapa orang lagi, salah satunya Astrid, cewek yang dia suka karena Astrid sangat kuat dan dapat melawan naga, beda dengan Hiccup. Ada temannya Fishlegs, yang dhafal dengan semua jenis naga, lalu Snotlout yang sombong yang berusaha mendekati Astrid, dan si kembar Tuffnut dan Ruffnut yang selalu bertengkar saat berlatih. Tentunya bisa dibilang Hiccup benar-benar payah, tidak bisa berbuat kasar dan tindakan dia lagi-lagi menjadi bulan-bulanan temannya. Hiccup pun putus asa dan suatu hari dia menemukan seekor naga yang terluka dan tidak bisa terbang dan dalam kondisi terikat, Hiccup ingin membunuhnya tetapi tidak bisa, dia malah membebaskannya. Dan mulailah Hiccup berteman dengan naga ini, dan memberi nama naga ini Toothless. Dan mereka pun akrab layaknya tuan dan hewan peliharaannya, dan Hiccup membuatkan ekor buatan. Hiccup tidak ingat lagi keinginan dia untuk membunuh seekor naga Night Furry, justru dia menyayanginya. Dari Toothless, Hiccup belajar hal-hal mengenai naga, jadi saat pelatihan selanjutnya ia dapat menjinakkan naga-naga, bukan melawannya tapi semua orang mengira dia dapat melawannya. Dan cerita ini akhirnya sampai ke ayahnya, ayahnya bangga, dan saat Hiccup harus membunuh seekor naga, barulah semuanya ketahuan.

Itu sinopsis awal, keseluruhan cerita bisa ditonton sendiri :D. Cerita film ini, bagus, menarik dan lucu. Malah menurut saya, film ini lebih bagus daripada film Alice in Wonderland. Banyak adegan lucu yang menggelitik seperti saat Hiccup mengintip Toothless yang berusaha terbang dan saat Hiccup curi-curi pandang dengan Toothless. Dan karakter Toothless di sini lucu, ekspresinya mirip dengan ekspresi seekor anjing. Dan saya menemukan kemiripan Toothless dengan tokoh Sticth dari Disney. Adalagi adegan lucu antara si kembar Tuffnut dan Ruffnut yang selalu bertengkar saat berlatih atau melawan naga. Banyak deh adegan lucu. Selain adegan lucu, ada adegan yang mengharukan juga kok. Dan tentunya film animasi ini tidak terlepas dari pesan moral. Yang bisa dipelajari di sini, tidak takut melakukan hal yang baik, seperti Hiccup yang memilih tidak membunuh naga dan mencari tahu alasan naga menyerang desanya, dan belajar untuk menunjukkan jati diri dan paling penting harus percaya akan kemampuan diri sendiri, para orangtua pun dapat belajar dari film ini, bahwa tidak selamanya apa yang mereka harapkan terhadap anaknya untuk kebaikkan anaknnya dan harus bisa mendengarkan pendapat anaknya. Nice movie :)

Tugas Kecerdasan Buatan 3 : Script

Tugas PKB : Buatlah naskah/script yang terdiri dari :
1. jalur/track
2. role/peran
3. property/pendukung
4. kondisi input
5. adegan/ scene minimal 5 adegan dg perinciannya tiap adegan
6. hasil

Script atau naskah merupakan skema representasi pengetahuan yang sama dengan frame, yaitu merepresentasikan pengetahuan berdasarkan karakteristik yang sudah dikenal sebagai pengalaman-pengalaman. Perbedaannya frame menggambarkan obyek, sedangkan script menggambarkan urutan peristiwa. Dalam menggambarkan urutan peristiwa, script menggunakan slot yang berisi informasi tentang orang, objek, dan tindakan-tindakan yang terjadi dalam suatu peristiwa.
Berikut elemen script :
1. jalur/track, yaitu variasi yang mungkin terjadi dalam suatu script
2. role/peran, yaitu peran yang dimainkan oleh seseorang dalam peristiwa
3. property, berisi objek-objek pendukung yang digunakan selama peristiwa terjadi
4. kondisi input, yaitu kondisi yang harus dipenuhi sebelum terjadi atau berlaku suatu peristiwa dalam script
5. scene, yaitu adegan yang dimainkan yang menjadi bagian dari suatu peristiwa
6. hasil, yaitu kondisi yang ada setelah urutan peristiwa dalam script terjadi.

Script Restoran
Jalur (track) : Restoran
Role (peran) : tamu, pelayan, koki, kasir
Property (pendukung) : meja, baki, daftar menu, makanan, minuman, dll.
Kondisi input : tamu lapar, tamu punya uang

Scene 1 : Masuk
- Tamu masuk restoran
- Tamu mencari meja kosong
- Tamu duduk

Scene 2 : Pesanan
- Tamu membaca daftar menu
- Tamu mengambil keputusan menu yang akan dipesan
- Tamu memberi pesanan ke pelayan
- Tamu menunggu

Scene 3 : Pembuatan makanan
- Pelayan memberi pesanan ke koki
- Koki memasak pesanan
- Koki memberikan pesanan ke pelayan untuk diantarkan ke tamu

Scene 4 : Makan
- Pelayan membawa makanan dan minuman dengan menggunakan baki
- Pelayan memberikan makanan dan minuman ke tamu
- Tamu mengambil sendok, garpu, serbet
- Tamu makan dengan cepat

Scene 5 : Pulang
- Tamu membayar ke kasir
- Tamu keluar dari restoran

Hasil :
- Tamu kenyang
- Tamu kecewa
- Tamu senang
3.23.2010

Tugas Kercedasan Buatan 2 : Jaringan Semantik


  1. Kerajaan Inggris mempunyai pewaris contohnya Pangeran William.
  2. Pangeran William adalah anak dari Lady Di.
  3. Lady Di pernah datang ke Indonesia.
  4. Lady Di telah meninggal pada tahun 1997.
  5. Pangeran William mempunyai sahabat bernama Vanno.
  6. Vanno sedang bekerja di Kerajaan Inggris.
  7. Vanno tidak tinggal di Indonesia.
  8. Vanno mempunyai adik bernama Jonas.
  9. Jonas pergi sekolah menggunakan motor.
  10. Motor adalah kendaraan roda 2.
  11. Jonas mengikuti Ujian Nasional.
  12. Ujian Nasional di Indonesia menjadi pro dan kontra.   

All I Have To Do Is Dream

Ambition atau cita-cita, atau mimpi. Menurut saya semua hal itu adalah sama. Ketika diberi tugas softskill untuk menulis tentang cita-cita, saya jadi terpikir dan menyadari bahwa yang akan saya tulis mungkin tidak ada hubungannya dengan jurusan yang saya ambil sekarang. Karena memang cita-cita saya mungkin bertolak belakang dengan dunia IT..hehehe :D. Di sini saya akan coba menjabarkan beberapa mimpi saya.
Waktu SD, sama seperti anak-anak yang lain, saya bercita-cita ingin menjadi dokter. Waktu SD, tidak tahu mengapa saya ingin menjadi dokter. Dan cita-cita sempat tenggelam saat SMP hingga akhir SMA. Dan saat suatu universitas swasta di Jakarta datang ke SMA tempat saya bersekolah, dan mereka memberikan penawaran untuk berkuliah di sana, cita-cita itu kembali muncul. Dan yang menjadi alasan kenapa saya ingin menjadi dokter, karena almh. ibu saya sakit mengidap kanker payudara. Ingin rasanya menolong ibu saya, jadi keinginan menjadi dokter begitu besar. Dan ada lagi, saya ingin menjadi dokter anak, entah mengapa saya ingin menjadi dokter anak, ingin merawat anak-anak. Mungkin karena saya senang melihat dokter anak di rumah sakit atau saya terinspirasi dari sebuah film kesukaan saya, Patch Adams. Film kisah nyata ini membuat mata saya terbuka bahwa menolong orang lain bisa mendapatkan kebahagiaan tersendiri untuk diri sendiri dan orang lain. Dari film tersebut, saya melihat bahwa menolong orang lain dan merawat orang lain bisa melalui perasaan, karena seperti kata kitab suci agama yang saya anut, "Hati adalah obat gembira". Memang impian saya menjadi dokter, hanya impian karena saya tidak kuliah di jurusan tersebut, karena masalah biaya. Tapi saya tetap mempunyai mimpi, bahwa suatu hari nanti saya akan menolong orang lain seperti misalnya menjadi relawan, apalagi akhir-akhir ini banyak bencana alam, mimpi saya itu muncul kembali. Saya ingin menjadi relawan di daerah terpencil. Saya bisa menjadi relawan untuk orang-orang yang membutuhkan pertolongan atau saya mengajar anak-anak terlantar. Semoga terwujud. 

Mimpi saya yang kedua adalah menjadi seorang jurnalis. Tidak tahu mengapa, mungkin karena saya suka menulis. Dari SMP, saya memang sudah suka menulis, saya pernah menulis sebuah cerita, tapi akhir-akhir ini saya lebih suka menulis tentang yang saya alami, atau yang saya lihat. Saya juga pernah membuat semacam naskah yang berisi dialog seperti doalog sebuah film. Saya lebih cenderung menulis tentang film-film yang sudah saya tonton. Ini bisa dilihat dari isi kedua blog saya yang mayoritas adalah tentang resensi film. Teman saya bilang bahwa saya bisa saja menjadi kritikus film nantinya, ya mungkin. Tapi saya rasa jika saya menjadi kritikus film itu berarti saya harus menonton semua genre film, sedangkan ada beberapa genre yang saya tidak suka.hehehe.. Ada lagi teman saya yang menyarankan saya untuk membuat novel, saat ia membaca artikel saya di blog dan note-note di FB. Sempat terpikir untuk melakukan hal itu, tetapi saya rasa saya belum bisa menulis dengan baik untuk sebuah novel. Saya lebih suka menulis bebas, tidak terikat dengan suatu hal. Mungkin jika lulus nanti saya akan mencoba menulis lagi atau mengajukan lamarang sebagai jurnalis di majalah atau lainnya.hehehe :D atau menjadi seerang fotografer, karena dua tahun terakhir ini saya suka dengan dunia fotografi.

Mimpi saya yang ketiga adalah menjadi musisi..hehehe :D Padahal alat musik yang bisa hanya pianika..hehehe :D. Saya sangat cinta musik.  Musik adalah hidup buat saya, karena musik bisa merilekskan pikiran dan menenangkan jiwa saya. hehehe :D 
Saya selalu mendengarkan lagu setiap hari dan saya merupakan anggota Paduan Suara di gereja. Bukan menjadi penyanyi, tetapi ingin menjadi seorang pianis atau pemain saxophone.. hehehe :D. Tidak tahu kenapa saya ingin sekali belajar kedua alat musik itu, piano dan saxophone.Dan belum kesampaian hingga sekarang, karena belum ada waktu luang dan ini tentunya membutuhkan biaya, jadi saya berpikir lebih baik saya lulus  kuliah terlebih dahulu dan bekerja dan jika saya punya cukup banyak waktu luang, maka saya akan kursus salah satu alat musik ini.hehehe :D

Mimpi saya keempat atau lebih tepatnya sebuah ambisi saya. Saya ingin menjadi creative director, semacam membuat acara-acara yang kreatif tetapi di sebuah televisi. hehehe :D. Saya ingin menjadi sutradara sebuah acara atau mungkin film yang berbobot. Ambisi ini benar-benar ada di pikiran saya sekarang. hehehe :D. Saya ingin membuat suatu acara yang kreatif, berbobot dan bisa menyenangkan orang lain. Dan saya juga ingin bisa mendapatkan suatu penghargaan nantinya dari acara yang saya buat. hehehe :D. Mungkin terlalu tinggi mimpi saya yang ini, tetapi saya memang ingin menjadi seorang sutradara entah itu film atau sebuah acara. Jadi saya sudah terpikir untuk ke depan nanti setelah saya lulus kuliah, saya akan mencoba melamar ke televisi-televisi untuk bekerja di sana. hehehehe :D 

Selanjutnya, yang sesuai dengan jurusan IT, menjadi editor, entah itu editor film atau editor sebuah acara. Saya ingin bekerja di bagian multimedia, karena saya senang dengan multimedia, dan saya lebih senang dengan desain grafis. Saya suka melakukan eksperimen terhadag saya ambil di kuliah ini. Karena saya merasa saya tidak mempunyai  skip foto-foto. Entalah..hehehe...Cukup membingunkan soal cita-cita yang selaras dengan jurusan yanll di dunia IT. Banyak teman saya yang lebih mempunyai skill di dunia IT. Tetapi itu tidak membuat saya menyerah, saya akn terus berusaha untuk terus beradaptasi dengan dunia yang saya sudah pilih ini. Semoga saya bisa lebih menguasai lagi khususnya di bidang multimedia.

Nampaknya cukup banyak cita-cita saya. Hehehe :D. Ya namanya juga bermimpi. Ada pepatah bilang, "gantungkanlah mimpimu setinggi langit". Jadi ya seperti inilah mimpi-mimpi saya. Masih ada lagi mimpi saya, sebenarnya mimpi almh. ibu saya, pergi ke Israel, Yerusalem tepatnya tempat Yesus Kristus melayani. Karena dulu saya dan almh ibu saya sempat berbincang-bincang tentang sebuah impian, ibu saya ingin sekali berziarah di sana, sayangnya tidak terwujud, karena ibu saya sudah dipanggil oleh Sang Pencipta. Walaupun beliau sudah tidak ada, saya tetap ingin mewujudkan mimpi tersebut. Suatu hari, jika Tuhan memberikan berkat yang melimpah, saya akan ke Yerusalem bersama adik dan ayah saya untuk ibu saya. Dan selain itu saya ingin keliling dunia dengan mimpi saya yang pertama dan keempat. Dan seperti dalam film Sang Pemimpi, " Bermimpilah maka Tuhan akan memeluk  mimpi-mimpimu"
Amien :)

3.22.2010

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2
Nama : Renzina Christine
NPM : 50406599
Kelas : 4IA07

1.George / is cooking / dinner / tonight
subject / verb phrase/ complement / modifier of time

2.Henry and Marcia / have visited / the president
subject / verb phrase / complement

3. We/ eat / lunch /in this restaurant/ today
subject/ verb phrase / complement/ modifier of place/ modifier of time

4. Pat/ should have bought/ gasoline /yesterday
subject/ verb phrase/ complement/ modifier of time

5. Trees/ grow
subject/ verb phrase

6. It/ was raining /at seven o'clock this morning
subject/ verb phrase / modifier of time

7. She/ opened/ her book
subject/ verb phrase/ complement

8. Harry/ is washing / dishes /right now
subject/ verb phrase/ complement/ modifier of time

9. She / opened /her book
subject/ verb phrase/ complement

10. Paul, William, and Mary/ were watching / television/ a few minutes ago
subject/ verb phrase/ complement/ modifier of time
3.21.2010

My Name Is Khan


Akhirnya nonton My Name Is Khan juga. Well, saya penasaran dengan film ini karena sutradaranya adalah sutradara film India favorit saya, Karan Johar dan dia kembali bertrio dengan pasangan sejati dalam Bolywood, Shah Rukh Khan dan Kajol dan dari trailer dan sinopsisnya cerita film ini nampaknya berbeda dari film Bolywood biasanya. 
Cerita ini tentang seorang Autis, Rizwan Khan yang seolah bercerita kepada istrinya, Mandira lewat catatan hariannya, dan mulailah dicerita dari dia kecil hingga dia dewasa. Saya tidak mau terlalu menjabarkan isi ceritanya di sini, karena menurut saya, pasti sudah banyak yang tahu tentang isi cerita film ini. Ada beberapa adegan yang lucu dan yang tentunya akan diingat oleh orang-orang yang menonton film ini. Contohnya adalah adegan Mandira dan Khan. Tiap Mandira mengatakan "I wanna die" pastinya Khan akan menjawab "Please don't die, Mandira, please don't die..." hehehe... atau adegan saat Khan meminta Mandira untuk melakukan hubungan suami-istri dan itu sudah ada waktunya,hehehe.. Dan yang mengharukan adalah adegan pertama kalinya untuk Khan menangis saat menceritakan tentang anaknya, karena sebelumnya Khan tidak pernah menangis. Film ini tetap ada unsur 3Mnya film Bolywood, menyanyi, menari dan menangis. Walaupun menyanyi dan menarinya tidak terlalu banyak. Dab akting Kajol dan Khan di sini memang tidak perlu diragukan lagi, chemistry mereka sangat terlihat dan memang pantas disebut pasangan sejati di film Bolywood. Dan tentunya tak terlepas dari arahan sutradara yang memang andal dan biasa membuar berbagai jenis film yang kontra dari jenis-jenis film Bolywood lainnya.
Well, film ini bagus, salah satu masterpiece dari Karan Johar. Ceritanya menyentuh dan banyak pesan moral.
Kita bisa temukan pada bagian awal film, di mana ibu Khan mengajarkan kepada Khan  saat perkelahian umat Hindu dan umat Muslim di India. bahwa di dunia ini hanya ada dua jenis orang, yaitu orang yang berperilaku baik dan orang yang berperilaku jahat. Lalu film ini juga menunjukkan bahwa orang dengan sindrom Autisme sama saja dengan orang normal lainnya, bisa jatuh cinta dan cinta tidak memilih dan tidak membedakan orang tersebut seperti apa, dan dari mana. Lalu film ini juga mengajarkan bahwa harus tetap setia terhadap keyakinan yang sudah dianut dan tidak boleh malu untuk menunjukkan keyakinan tersebut walaupun banyak rintangan yang dihadapi, dan mengajarkan untuk menghilangkan rasa benci dan tidak boleh menyesal dengan keadaan. Ada satu hal lagi, tetap berpegang teguh pada janji yang dibuat.
Yang jelas, menonton film ini membuat air mata jatuh..hehe..
Jadi ingin nonton lagi..
:D
3.11.2010

One Year


11 Maret 2010..
Hari ini untuk bangsa Indonesia adalah hari Supersemar, tetapi buat saya hari ini lebih bermakna dan merupakan babak baru dalam kehidupan saya.
Ya tanggal ini merupakan awal dari kesendirian saya sebagai wanita di rumah. Tahun lalu, pada tanggal ini, 11 Maret 2009 jam 01.00 dini hari, ibu saya, Jansje Geerda Rotty-Lotulung terbebas dari semua penderitaannya dan pulang ke Sang Empunya kehidupan.
Sekilas flash back, saya masih ingat jelas, saat jam itu, saya masih tertidur pulas bahkan karena saya lelah kuliah seharian dan mengerjakan tugas dan saya terbangun pada jam 1 lewat dan kakak mama saya dengan suara yang pelan berkata kepada saya, "Na,,, mama dah ga ada...". Saya kaget, bingung dan menghampiri tempat tidur yang tidak jauh dari kursi yang saya tiduri, dan saya langsung meraba lengan mama, dan memerhatikan leher mama. Dingin, keras itu yang saya raba dan yang saya lihat tidak ada gerakan dari leher dan saya melihat dada mama, tak bergerak, langsung saat itu saya mengeluarkan air mata dan hanya bisa memanggil "Ma..mama.." dan akhirnya saya membangunkan adik saya, dan cuma bisa bilang "Lex,,, lihat mama...". Adik saya pun hanya bisa diam kaku, dan melihat mama. Dan mencoba untuk tidak menangis. Saya bingung apa saya harus mengabarkan orang-orang terdekat saya, karena saya masih mengharap mama hanya tidur. Saya masih menunggu dokter datang untuk memeriksa mama, sampai akhirnya setelah seorang suster yang selalu merawat mama, Tante Ocha datang dan memeriksa mama, dan akhirnya dia diam dan bilang pada saya, "Turut berduka cita ya, Ina" baru saya yakin mama memang sudah tidak ada. Ibu saya pergi saat di mana semua orang di rumah tidur lelap, padahal sudah dua kali kritis, dan ditunggui, tetapi mama memilih pergi saat semuanya tertidur, mungkin mama tidak ingin melihat kami yang sedih saat dia menghembuskan napasnya yang terakhir, tetapi justru itu membuat saya agak kacau. Saat itu saya merasa bersalah, karena saya tidak ada untuk mama saat hari terakhirnya, biasanya saya selalu menemani mama sampai tengah malam, saya tidak melihat secara langsung bagaimana mama pergi. Malah saya tidak bercerita kepada mama seperti biasanya. Yang jelas saya tidak kuat jika harus duduk di depan peti mati mama. Dan barulah saat sahabat saya, Ella datang, dia memeluk saya dan akhirnya saya menangis dan hanya bilang "Gw ga lihat, La..gw ga lihat.." baru setelah itu saya agak tenangan dan mulai bisa tertawa saat sahabat saya,Icha yang lainnya dengan polos mengaku bahwa dia tidak sadar saat diberitahukan orang tuanya bahwa mama saya meninggal dan dia malah melanjutkan tidurnya. Setelah itu saya mulai mencoba menghubungi sahabat-sahabat saya di kampus dan di sekolah. Di depan orang-orang lain saya terlihat biasa, hanya diam dan mengucapkan terima kasih terhadap orang-orang yang sudah datang malah saya tertawa mendengar candaan teman-teman kelas ketika itu. Tetapi tetap kelemahan saya, saya tidak kuat menahan air mata saya saat duduk di samping peti mati mama. Bahkan saat ibadah malam harinya, saya mencoba untuk tidak terlihat menangis di depan orang lain. Malamnya saya ingin tidak tidur ingin di samping mama, tetapi saya malah tertidur nyenyak mungkin capek karena tidak tidur semalaman, dan paginya baru saya panik dan sadar kalo saya tidak akan pernah melihat mama lagi mulai hari ini. Ya saat ibadah pelepasan, saya benar-benar tidak bisa berhenti menangis sehingga saya tidak begitu ingat siapa saja yang datang melayat. Apalagi ketika teman-teman mama dari Persekutuan Wanita gereja yang menyanyi Di Doa Ibuku, Namaku Disebut, saya benar-benar menangis. Dan saat peti itu ditutup, saya dan adik saya menangis sejadi-jadinya. Dan saat perjalanan ke Pondok Rangon, tempat peristirahatan mama yang terakhir, saya hanya bisa diam dan bilang pada diri saya sendiri, saat di kubur nanti saya tidak boleh menangis, dan memang saat di kubur, saya dan adik saya tidak menangis, karena dulu memang saat mama masih hidup mama sudah mengajarkan kepada kami untuk tidak menangis saat di kubur, harus rela melepas mama untuk selama-lamanya.

Ya memang saya dan adik saya sejak tahun 2002 sudah dididik untuk tegar jika mama pulang ke rumahNya, karena memang mama mengidap Tumor payudara stadium 4 saat itu, bayangkan saja saya masih duduk di kelas 3 SMP dan adik saya 1 SMP, kami sudah dilatih untukmengikhlaskan bahwa kemungkinan terbesar kami tidak akan lama bersama mama. Kami melihat bagaimana perjuangan mama selama 7tahun menghadapi penyakitnya, 3 kali kemoterapi dengan obat yang berdosis tinggi, dan dua tahun terakhir hidup mama bolak balik masuk rumah sakit. Setiap malam itupun saya selalu menemani mama hingga larut malam, dan selalu membangunkan mama, karena saya takut mama pergi. Dan melihat bagaimana sikap terakhir mama. Ya saya masih ingat jelas semua itu bahkan hingga sekarang.

Kepergian mama membawa pengaruh cukup jelas dalam diri saya, berat badan menyusut, pikiran agak kacau , meninggalkan tugas saya sebagai pelayan Teruna (semacam guru sekolah minggu di gereja) hingga penulisan ilmiah yang harusnya selesai saat semester enam belum selesai juga hingga sekarang. Karena memang tiga bulan awal setiap malam pasti saya menangis karena ingat mama. Sekarang pun saya melakukan hal yang sama. Saya ingat dulu mama selalu bilang kalo kesal terhadap saya dan adik saya "nanti rasain aja kalo mama dah ga ada.." dan memang rasanya saya akui tidak enak, saya mencoba menjadi anak perempuan dari seorang ayah dan kakak sekaligus ibu untuk seorang adik laki-laki. Semuanya benar-benar dikerjakan sendiri, dan tidak ada lagi tempat bercerita, meluapkan marah. Saya rindu saat-saat bersama mama di tempat tidur, bercerita, bercanda dan tepukan sayang mama. Saya rindu dengan bunyi dering yang agak horor karena itu berarti dari rumah, karena dulu mama selalu menelpon saya. Bahkan jika sahabat-sahabat saya sedang berbicara terhadap mamanya terkadang saya iri karena mama sudah tidak ada. 
Kepergian mama mengajarkan saya bahwa saya harus kuat, memang saya sempat jatuh karena setelah kepergian mama, beberapa masalah datang dan membuat saya sempat merasa tertekan, tetapi semua itu akhirnya saya lewati. Saya ingat pesan mama, bahwa saya tidak boleh lemah dan tidak boleh meninggalkan Tuhan. Saya harus tegar seperti mama saya. Kepergian mama itu juga berarti adaptasi 3 orang di rumah, karena memang ayah saya adalah pensiun pelaut, dan itu tidak mudah.Tetapi tidak bisa saya jelaskan di sini. Yang jelas keadaan adaptasi kami sedikit demi sedikit berhasil. 

Yang paling terpenting, saya tetap harus ingat dan penuhi janji saya terhadap mama dulu seperti lulus kuliah tepat waktu (saya sedang mencoba untuk benar-benar konsentrasi mengerjakan tugas yang belum selesai), kembali mengajar Teruna di gereja, dan masih banyak janji saya terhadap mama.

Ya saya mulai mengerti maksud Tuhan memanggil ibu saya saat saya baru berumur 21 tahun dan belum lulus kuliah. DIA membentuk pribadi saya menjadi lebih kuat menghadapi setiap pencobaan, dan menunjukkan bahwa DIA tidak pernah meninggalkan saya. Saya percaya semuanya indah pada waktuNya. Mama sudah senang sekarang, sudah terbebas dari penderitaan, dan itu sudah cukup untuk saya.
Saya tidak akan melupakannya dan akan terus menyayanginya...
Dan suatu hari pasti saya akan bertemu dengan mama lagi, entah kapan..
Yang jelas saya terus melanjutkan hidup saya sebagai bagian dari diri mama..


"miss you, Bu gendut.. But I'm not sad... nonachina  love you forever :) "



3.09.2010

Ubiquitous

Walau sebagian besar masyarakat umum belum menyadarinya namun pada dasarnya saat ini kita telah berada di era ketiga dari revolusi komputer, yaitu era ubiquitous computing. Era di mana komputer dapat ditemukan di mana saja, di telepon seluler, toaster, mesin cuci, mesin game, bahkan pada kartu pintar (smart card). Bila pada era pertama dari revolusi komputer ditandai dengan komputer mainframe yang berukuran raksasa dan digunakan bersama-sama oleh banyak orang (one computer many people), era kedua ditandai dengan eksistensi dan perkembangan dari personal computer (one computer one person), maka pada era ketiga ini seseorang dalam kehidupannya sehari-hari dapat berinteraksi dengan banyak komputer (one person many computers). 
Istilah ubiquitous computing –selanjutnya dalam artikel ini akan disingkat sebagai ubicomp- pertama kali dimunculkan oleh Mark Weiser, seorang peneliti senior pada Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1988 pada sebuah forum diskusi di lingkungan internal pusat riset tersebut. Istilah ini kemudian tersebar lebih luas lagi setelah Weiser mempublikasikannya pada artikelnya yang berjudul ”The Computer of the 21st Century” di jurnal Scientific American terbitan September 1991.

Dalam artikelnya tersebut Weiser mendefiniskan istilah ubicomp sebagai:
Ubiquitous computing is the method of enhancing computer use by making many computers available throughout the physical environment, but making them effectively invisible to the user
Apabila diterjemahkan secara bebas maka ubicomp dapat diartikan sebagai metode yang bertujuan menyediakan serangkaian komputer bagi lingkungan fisik pemakainya dengan tingkat efektifitas yang tinggi namun dengan tingkat visibilitas serendah mungkin.
Weiser menjelaskan bahwa terminologi komputer dalam dunia ubicomp tidak terbatas pada sebuah PC, sebuah notebook, ataupun sebuah PDA tetapi berwujud sebagai macam-macam alat yang memiliki sifat demikian natural, sehingga seseorang yang tengah menggunakan ubicomp devices tidak akan merasakan bahwa mereka tengah mengakses sebuah komputer.
Latar belakang munculnya ide dasar ubicomp berasal dari sejumlah pengamatan dan studi di PARC terhadap PC, bentuk komputer yang paling dikenal luas oleh masyarakat. PC yang mempunyai kegunaan dan manfaat demikian besar ternyata justru seringkali menghabiskan sumberdaya dan waktu bagi penggunanya, karena PC membuat penggunanya harus tetap berkonsentrasi pada unit yang mereka gunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, PC justru membuat mereka terisolasi dari aktifitas lainnya. Dengan kata lain dibanding menghemat sumberdaya dan waktu untuk menyelesaikan sebuah permasalahan, PC justru menambah beban untuk tetap menjaga konsentrasi dan fokus pemikiran kita pada sang alat. Segala fokus dan sumberdaya ini akan tersedot secara berlipat ganda oleh PC apabila terjadi permasalahan yang mengarah pada teknologi, semacam serangan virus atau kerusakan teknis.
Ubicomp menjadi inspirasi dari pengembangan komputasi yang bersifat “off the desktop”, di mana interaksi antara manusia dengan komputer bersifat natural dan secara perlahan meninggalkan paradigma keyboard/mouse/display dari generasi PC. Kita memahami bahwa jika seorang manusia bergerak, berbicara atau menulis hal tersebut akan diterima sebagai input dari suatu bentuk komunikasi oleh manusia lainnya. Ubicomp menggunakan konsep yang sama, yaitu menggunakan gerakan, pembicaraan, ataupun tulisan tadi sebagai bentuk input baik secara eksplisit maupun implisit ke komputer. Salah satu efek positif dari ubicomp adalah orang-orang yang tidak mempunyai keterampilan menggunakan komputer dan juga orang-orang dengan kekurangan fisik (cacat) dapat tetap menggunakan komputer untuk segala keperluan.

Aspek-aspek yang Mendukung Pengembangan Ubiquitous Computing
Sebagai sebuah teknologi terapan ataupun sebagai sebuah cabang dari ilmu komputer (Computer Science) pengembangan ubicomp tidak dapat dilepaskan dari aspek-aspek ilmu komputer yang lain. Aspek-aspek penting yang mendukung riset pengembangan ubicomp adalah: 
Ø  Natural Interfaces
Sebelum adanya konsep ubicomp sendiri, selama bertahun-tahun kita telah menjadi saksi dari berbagai riset tentang natural interfaces, yaitu penggunaan aspek-aspek alami sebagai cara untuk memanipulasi data, contohnya teknologi semacam voice recognizer ataupun pen computing. Saat ini implementasi dari berbagai riset tentang input alamiah beserta alat-alatnya tersebut yang menjadi aspek terpenting dari pengembangan ubicomp.
Kesulitan utama dalam pengembangan natural interfaces adalah tingginya tingkat kesalahan (error prone). Dalam natural interfaces, input mempunyai area bentuk yang lebih luas, sebagai contoh pengucapan vokal “O” oleh seseorang bisa sangat berbeda dengan orang lain meski dengan maksud pengucapan yang sama yaitu huruf “O”. Penulisan huruf “A” dengan pen computing bisa menghasilkan ribuan kemungkinan gaya penulisan yang dapat menyebabkan komputer tidak dapat mengenali input tersebut sebagai huruf “A”.
Berbagai riset dan teknologi baru dalam Kecerdasan Buatan sangat membantu dalam menemukan terobosan guna menekan tingkat kesalahan (error) di atas. Algoritma Genetik, Jaringan Saraf Tiruan, dan Fuzzy Logic menjadi loncatan teknologi yang membuat natural interfaces semakin “pintar” dalam mengenali bentuk-bentuk input alamiah.

Ø  Context Aware Computing
Context aware computing adalah salah satu cabang dari ilmu komputer yang memandang suatu proses komputasi tidak hanya menitikberatkan perhatian pada satu buah obyek yang menjadi fokus utama dari proses tersebut tetapi juga pada aspek di sekitar obyek tersebut. Sebagai contoh apabila komputasi konvensional dirancang untuk mengidentifikasi siapa orang yang sedang berdiri di suatu titik koordinat tertentu maka komputer akan memandang orang tersebut sebagai sebuah obyek tunggal dengan berbagai atributnya, misalnya nomor pegawai, tinggi badan, berat badan, warna mata, dan sebagainya.
Di lain pihak Context Aware Computing tidak hanya mengarahkan fokusnya pada obyek manusia tersebut, tetapi juga pada apa yang sedang ia lakukan, di mana dia berada, jam berapa dia tiba di posisi tersebut, dan apa yang menjadi sebab dia berada di tempat tersebut.
Dalam contoh sederhana di atas tampak bahwa dalam menjalankan instruksi tersebut, komputasi konvensional hanya berfokus pada aspek “who”, di sisi lain Context Aware Computing tidak hanya berfokus pada “who” tetapi juga “when”, “what”, “where”, dan “why”.
Context Aware Computing memberikan kontribusi signifikan bagi ubicomp karena dengan semakin tingginya kemampuan suatu device merepresentasikan context tersebut maka semakin banyak input yang dapat diproses berimplikasi pada semakin banyak data dapat diolah menjadi informasi yang dapat diberikan oleh device tersebut.

Ø  Micro-nano technology
Perkembangan teknologi mikro dan nano, yang menyebabkan ukuran microchip semakin mengecil, saat ini menjadi sebuah faktor penggerak utama bagi pengembangan ubicomp device. Semakin kecil sebuah device akan menyebabkan semakin kecil pula fokus pemakai pada alat tersebut, sesuai dengan konsep off the desktop dari ubicomp.
Teknologi yang memanfaatkan berbagai microchip dalam ukuran luar biasa kecil semacam T-Engine ataupun Radio Frequency Identification (RFID) diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk smart card atau tag. Contohnya seseorang yang mempunyai karcis bis berlangganan dalam bentuk kartu cukup melewatkan kartunya tersebut di atas sensor saat masuk dan keluar dari bis setelah itu saldonya akan langsung didebet sesuai jarak yang dia tempuh.
Di negara-negara dengan teknologi maju seperti Jepang, saat ini teknologi mikro dan nano telah diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari lewat berbagai sensor dan alat-alat pemroses data dalam ukuran yang tidak terlihat oleh manusia di tempat-tempat umum.
   
Isu-isu Seputar Ubicomp
Ø  Security
Ubicomp membawa efek meningkatnya resiko terhadap security. Penggunaan gelombang, infra merah, ataupun bentuk media komunikasi tanpa kabel lain antara alat input dengan alat pemroses data membuka peluang bagi pihak lain guna menyadap data. Sebagai implikasinya sang penyadap dapat memanfaatkan data tersebut untuk kepentingan mereka. Saat ini berbagai riset tentang pengiriman data yang aman, termasuk penelitian terhadap protokol-protokol baru, menjadi salah satu fokus utama dari riset tentang ubicomp.
Ø  Privasi
Penggunaan devices pada manusia menyebabkan ruang pada privasi semakin mengecil. Dengan alasan efisiensi waktu pegawai seorang pimpinan dapat meminta semua karyawannya memakai tag yang dapat memonitor keberadaan karyawan tersebut di kantor. Hal ini menyebabkan sang karyawan tidak lagi mendapatkan privasi yang menjadi haknya karena keberadaannya dapat dipantau setiap saat oleh sang pimpinan beserta data yang menyertainya, misalnya sang pimpinan menjadi dapat mengetahui berapa kali sang karyawan pergi ke toilet hari itu.
Di dalam beberapa film fiksi ilmiah kita sering melihat bagaimana pemerintah suatu negara yang paranoid berusaha memberikan tag pada setiap warganya demi mendapatkan data dengan dalih keamanan nasional. Apabila tidak mempertimbangkan hak-hak privasi dan etika, dengan teknologi saat ini pun hal tersebut sudah dapat diaplikasikan.
Ø  Wireless Speed
Dengan berbagai macam ubicomp devices tuntutan akan kecepatan teknologi komunikasi nirkabel menjadi sesuatu yang mutlak. Teknologi saat ini menjamin kecepatan ini untuk satu orang atau beberapa orang dalam sebuah grup. Tetapi ubicomp tidak hanya berbicara tentang satu device untuk satu orang, ubicomp membuat seseorang dapat membawa beberapa devices dan ubicomp juga harus dapat dimanfaatkan di area yang luas semacam stasiun, teknologi yang ada saat ini belum mampu menjamin kecepatan untuk situasi semacam itu karena itu ubicomp dapat menjadi tidak efektif apabila tidak didukung perkembangan teknologi nirkabel yang dapat menyediakan kecepatan yang dibutuhkan.
  -tulisan ini di sadur dari http://www.docstoc.com/docs/5022347/Ubiquitous-Computing--%E2%80%93-Era-Ketiga-dari-Revolusi-Komputer karangan PUTU A. WIDHIARTHA -
3.06.2010

Alice In Wonderland

 
Satu lagi film apik sutradara terkenal, Tim Burton yakni Alice In Wonderland. Film yang ditunggu di awal tahun ini karena animasi 3D yang konon menyerupai film akhir tahun lalu, Avatar. 
Cerita film ini merupakan terusan dari cerita-cerita zaman saya masih SD, jadi Alice (Mia Wasikowska) di sini sudah berumur 19 tahun. Alice tentunya sudah menjadi gadis cantik dan akan segera dilamar oleh anak teman ayahnya. Saat sedang dilamar, konsentrasinya pecah melihat seekor kelinci yang selalu ada di mimpinya, dan dia memutuskan untuk mengikuti kelinci itu dan dia jatuh ke lubang. Petualang pun dimulai. Alice merasa dia berada di alam mimpi dan merasa dia berada di mimpi yang sama semenjak dia kecil. Dia bertemu dengan  berbagai makhluk ajaib seperti Cheshire Cat (Stephen Fry), March Hare (Noah Taylor), Tweedledee dan Tweedledum (Matt Lucas), Mad Hatter (Johnny Depp) dan Caterpillar (Alan Rickman). Dan ternyata kedatangan Alice ke Underland ada di ramalan dan dalam ramalan itu dibilang bahwa Alice harus mengalahkan peliharaanya Queen Red (Helena Bonham Carter) yang merebut kekuasaan dari adiknya Queen White (Anne Hathaway). Alice tidak mau karena dia merasa dia tidak punya kekuatan untuk membunuh. Dan dia harus mulai mengingat ingatan masa lalunya saat dia masih kecil ke Underland karena rakyat di sana sangat mengharapkan Alice.
Dari segi cerita, ya biasa layaknya dongeng untuk anak kecil, hehehe yang happy ending. Standarlah untuk ukuran cerita. Tapi akting aktor dan aktrisnya tak perlu diragukan lagi. Sang tokoh utama, Mia Wasikowska pas ngegambarin setiap ekspresi Alice saat kebingungan, Johnny Depp, aktornya tak diragukan lagi pun pas memerankan orang aneh dan saya rasa dia sudah ahli dalam hal ini...hehehe.. Kemudian Helena Bonham Carter juga lucu, benar-benar menggambarkan karakter yang egois dan ingin memiliki semua hal. Dan Anne Hathaway pun buat saya pangling melihat penampilannya, bersuara anggun seperti wanita yang punya kedudukan penting cuma ada satu yang agak membuat saya dan teman-teman saya terganggu, gerakan tangannya, terlalu berlebihan..hehehe.. Dan Saya langsung mengenali suara Alan Rickman saat mendengar si ulat biru, Caterpillar berbicara. Suara khas yang sudah saya dengar dari film Harry Potter. Pemandangan Underland dalam film ini memang memanggambarkan alam yang unik, dan tentunya hasil dari animasi. Dan menurut saya film ini lebih banyak menggunakan animasi daripada film Avatar. Mungkin memang Avatar menampilkan pemandangan-pemandangan yang semupurna, nyaris tanpa cacat, tetapi dalam film ini ditampilkan pemandangan yang pas yang menggambarkan bagaimana suasana Underland saat penjajahan Queen Red. Saya jadi ingin menonton 3Dnya untuk merasakan "pemandangan"nya..hehehe..
Film ini cukup menghibur dan mempunyai pesan moral bahwa kita harus percaya terhadap kemampuan diri kita sendiri dan percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.