Followers

12.01.2011

Menuju 24

Tak terasa sudah masuk bulan desember 2011, penghujung tahun. Hmmmm... itu berarti sebentar lagi nambah umur jadi 24. Ohhhhh.... tambah tua -_- hehehehe
Sebelum hari bersejarah itu, saya akan coba menceritakan sedikit tentang chapter 23 saya.
Di umur 23 ini banyak pengalaman baru, sempat menikmati liburan ke surabaya-malang selama 2 minggu, terus memberanikan diri ketemu dosen pembimbing akhirnya lulus juga (ketunda 6 bulan). Kemudian mencari kerja (belum ketemu juga sampai sekarang -_-). Kemudian soal pelayanan, dapat teman baru lagi karena baru mulai ikut kegiatan PGP Mupel Jabar 2 september kemarin, dapat ilmu dari teman-teman pengurus baru, terus ikutan lomba vokal grup Februari 2012 nanti, sempat jenuh sekali, rasanya mau lari, Akhirnya diingatkan lagi sama Tuhan, dan akhirnya coba lapang dada dan berdoa terus ke Tuhan.
Sebulan kemarin sempat menangis sesegukan, masalah pelayanan, merasa kesepian, kangen sama mama, dan menangis karena cuma bisa menyimpan semua sendiri dan akhirnya menangis saat doa ke Tuhan.
Ada satu hal yang sudah lama tak dirasa selama 2 tahun, rasa yang belum ingin dirasakan kembali dan cukup menganggu akhir-akhir ini, ya menyukai seseorang walaupun akhirnya cuma sekilas aja, karena orangnya keburu jadian sama yang lain sebelum saya sendiri tahu perasaan saya ke dia apa (selalu akhirnya begini). Sempat menyalahkan diri sendiri dan protes ke Tuhan (berani bener ya protes ke Tuhan), protes karena selalu saja kalah kalau masalah lawan jenis, dan akhirnya belajar mengucap syukur sudah sempat mulai membuka hati untuk orang lain.
Sekarang ingin fokus ke pelayanan dan mencari pekerjaan dan mungkin itu harapan di chapter 24, makin dekat Tuhan, dapat pekerjaan, makin akrab dengan Papa dan Lexy, dan kalau diperbolehkan oleh Tuhan, memiliki seseorang yang spesial, kekasih hati (jiahhhhhh...) hehehehe :D
Sekian.
10.13.2011

Akhirnya

Sudah lama sekali nampaknya tidak menulis di blog ini dan akhirnya baru ada inspirasi untuk menulis :D

Hmmm....
Saya masih pengacara tentunya, pengangguran banyak acara. hehehe :D Masih sibuk dengan kegiatan pelayanan di gereja (latihan Padus lagi intens sampai rasanya aneh kalau ga ada latihan :D), sibuk mondar-mandir jobfair, psikotes, interview, tapi tetap belum ada yang menerima menjadi pegawai :( dan ditemani oleh emosi yang naik-turun.

Hmmm....

Ingin rasanya kembali saat sebelum bulan September. Kenapa begitu? Karena saya mulai merasa ada sesuatu yang pelan-pelan melelehkan "es" yang sudah lama membeku di hati (etdah, bahasa gw :D), mulai susah lagi untuk tidur cepat, mengamati salah satu di sesuatu tempat, nafsu makan berkurang, galau tak jelas, dan akan selalu tersenyum jika mengingat atau menceritakan tentang seseorang.

Akhirnya mulai merasakan perasaan yang kira-kira 2 tahun tak dirasakan (lama juga ya...). Mulai ada satu nama yang cukup akan buat tersenyum dan cuma satu nama yang membuat saya merasa gelisah. Lalu kenapa saya ingin kembali ke saat sebelum bulan September, karena saya masing bimbang, masih memakai logika: "gak mungkinlah, terlalu cepat, ketemu aja baru berapa kali", karena 2 orang yang dulu memakan waktu lama untuk punya perasaan yang spesial, terlebih seseorang itu nampaknya belum buka hatinya untuk orang lain, itu cukup buat saya menekankan untuk berteman saja, jangan punya perasaan apa-apa, dan saya masih takut untuk merasakan sakit yang saya rasakan 2 tahun lalu. Jadi, saya terus mencoba memendam, berpikir, menanamkan pikiran lebih tepatnya "mumpung belum jauh, coba dijauhi, coba jaga jarak, atau mudah-mudahan cuma emosi sesaat", tapi..... tetap aja perasaan berperang sama logika. Tak ingin tahu perasaan itu apa, tapi tetap saja diketahuin oleh beberapa sahabat saya,

"Pasti ngerasa ada sesuatu kan, Na? karena gw tahu, lu ga akan mau ladenin cowok yang baru kenal, karena lu aja paling males kenalan sama cowok"

"Apa sih, Na? gw ga tahu maksud lu, coba jelasin yang rinci."

"Lu udah tahu, Na... jawabannya.. cuma lu pura-pura bego aja.. dengerin kata hati lu.."

"Kenapa mesti nyerah, Na? masa belum berjuang udah nyerah. Gw seneng lagi denger lu merasakan hal itu lagi. Senang dengar suara lu yang ceria itu"

"Udah saatnya ada seseorang yang perhatian ke lu, Na"

"enjoy aja, Na.. nikmati rasanya selama masih bisa dinikmati, jangan terlalu kebawa perasaan"

ya.. ya.. ya..

Kalimat-kalimat ini yang buat saya bingung. Masalahnya saya merasa terlalu cepat, atau saya takut semua itu cuma bayangan semu aja dan saya terlalu kuat untuk menunggu, susah untuk dekat dengan orang lain, paling susah buat lupain perasaannya kalau udah "klik".

Celaka deh. hehehe

Jadi inget obrolan sama Ibu Dosen Pembimbing waktu saya main ke tempatnya. Beliau komentar saya galak ke cowok, hehehehe. Mulailah dinasehatin, tapi saya tetap kekeh, bilang saya mau cari kerja dulu, saya mau fokus menjadi jembatan untuk ayah dan adik, 2 laki-laki di rumah aja buat pusing, belum mau ada laki-laki baru yang nantinya buat pusing, saya mau pelayanan aja buat Tuhan, dan akhirnya Ibu bilang "sembari cari kerja, cari pacar jugalah, Na".
Deg... Ingat kalimat ini jadi mikir, jangan-jangan itu udah jadi doa dari Ibu untuk saya. hehehehe

Tak tahulah. Bingung.
Cuma bisa berdoa, menimbang-nimbang sendiri, masih belum tahu selanjutnya bagaimana.
Jujur, saya takut.
Tanpa saya sadari, seseorang ini diam-diam mulai membuka pintu yang terkunci.
Atau mungkin jadi little mermaid aja ya, "menghilang" menjadi gelembung. hehehehe

Tak tahulah. Bingung.
Takut kalau sampai benar-benar merasakan warna Merah itu (note di Facebook)..

    You know your in love when you laugh for no reason, smile for a reason and love for all the reasons. -Kenneth Silva
5.29.2011

Anak Sulung

Ada seorang anak perempuan bernama Reechy. Dia adalah anak sulung, anak perempuan satu-satunya dan kakak dari seorang adik laki-laki bernama Edu. Ibunya telah pulang ke rumah Bapa di Surga saat ia berumur 21 tahun. Ibunya meninggal setelah 7 tahun berjuang melawan penyakit kanker payudara. Setelah ibunya meninggal, dia tinggal dengan adik dan ayahnya. Sang ayah adalah seorang pelaut. Jadi bisa dikatakan, keluarga kecil ini beradaptasi, karena selama ayahnya menjadi pelaut, hanya pulang ke rumah dalam 10 bulan sekali dan ayahnya jarang di rumah.
Proses adaptasi antara 3 orang ini berlangsung terus menerus. Sebagai perempuan satu-satunya di rumah, Reechy berusaha menjadi anak perempuan, wanita dewasa, kakak dan yang paling terutama menjadi jembatan untuk adik dan ayahnya dan ini tidak mudah. Apalagi akhir-akhir ini, setelah dia menjadi sarjana, hubungan ketiganya kembali menjadi renggang. Reechy pun merasa tertekan, bingung, sedih dan tak tahu harus berbuat apa.
Dia bingung terhadap ayah dan adiknya. Mereka sangat mirip, tapi tidak cocok, namun Reechy tahu ayah dan adiknya saling membutuhkan. Reechy selalu membela adiknya tapi juga mencoba menjelaskan sang adik untuk sabar dan menghormati ayah.
Namun nampaknya belum berhasil. Adiknya pun seperti tak menganggap Reechy kakaknya. Ayahnya pun seperti menjauh, mungkin karena Reechy membela adiknya.
Reechy pun hanya bisa memendam semuanya sendiri. Dia ingin menceritakan perasaannya ke sahabatnya, tapi tidak bisa. Ia kesepian, terkadang merasa iri dengan kawan2 yg mempunyai kakak, saudara perempuan, ibu, pacar atau keluarga yg masih utuh.
Ia rindu sekali menangis dipelukan ibunya yg biasanya menenangkan dirinya. Namun ia tahu, harusnya tidak boleh menangis saat rindu ibunya. Ibunya sudah di tempat yang paling terbaik untuknya.
Reechy harus terus berusaha menjadi jembatan yg kokoh agar ayah dan adiknya bertemu, harus kuat.

Semangat, Reechy!
Ingat, Tuhan pasti selalu bersamamu.
5.19.2011

Lupa Rasanya

Akhir-akhir ini, teman-teman dekat tambah gencar menyarankan untuk mempunyai pacar.
Mereka cemas dan pusing melihat saya masih betah sendiri tanpa ada seorang yg menemani.
Bagaimana ya?
Hati berasa ada gembok.
Belum mau menerima pria lagi setelah kejadian 1 1/2 tahun lalu. Tiap ada yg mulai mendekat, pasti otomatis diri ini menjauh.
Apa mungkin CLBK?
Cinta Lama Belum Kelar?
hahahaha XD
terkadang, rindu dgn rasa deg-degan, tersipu malu, ngambek, bersikap manja ke satu orang spesial. jujur, tampaknya
Tapi, saya masih ingat kenangan-kenangan yg harusnya tak boleh dikenang.
Nampaknya benar.
CLBK.
Cinta Lama Belum Kelar.
hehehe :D
Kenapa ya susah sekali menghapus semua kenangan di UG?
Dan terkadang masih berpikir kenapa bisa jatuh cinta sama yang berbeda keyakinan?
Jadi ingat tagline film Cin[T]a yang bilang cinta itu menyatukan perbedaan, tapi tagline film ? (Tanda Tanya) yang bilang bersyukur karena pernah tahu rasanya mencintai orang yang berbeda keyakinan walaupun tak bisa memiliki.
Jadi, memang harus pilih tagline kedua.
Tetap bersyukur walaupun tak bisa memiliki, walaupun harus jauh dan paling penting menyembuhkan diri sendiri supaya ingat lagi rasanya.
5.01.2011

Kicau Kacau [bkn resensi buku]

Akhirnya, nulis blog lagi. Kegiatan yg suka dilakukan saat sedang sakit, kesepian, kerjain tugas [dulu], dan abis nonton film.
Tulisan kali ini ada karena mengalami krisis seperti tahun 2009. Bedanya, krisis ini baru sebulan dan harus sebulan aja :D
Kenapa krisis?
karena dagdigdug, cenat-cenut mikirin Kenari, 7 mei 2011. Akibatnya penyakit lama yg uda setahun ga kambuh, kambuh lagi. Bentuk krisisnya itu jadi galak :D, bawaannya mau tidur mulu [padahal tidur pun mimpi ga enak, kebangun brp kali], males melakukan hal-hal yg disukai contoh main photoshop, dan nonton film, yg paling parah, ga bales sms dan angkat telpon, mention twitter pun jarang dijwb, ngejawab di fb aja [itu jg lht dulu saha yg ajak interaksi] :D
Perasaannya lagi kacau, rindu berlebihan terhadap semua kenangan tentang mama. Biasanya kalo lagi masa-masa penting [ujian] ada yg ingetin makan, temenin belajar sampai larut malam, ngobrol di tempat tidur berjam-jam, dan kalo susah tidur, tinggal peluk mama, trus ditepuk-tepuk, istilahnya paka-paka :D. Damn, I miss her a lot ! tau kok ga boleh berlarut-larut, tapi kangen, ga pake nangisnya. Apalagi di rumah saya perempuan satu-satunya di tengah papa dan adik laki-laki, dan 2 laki-laki ini cukup buat pusing.
Jadi inget kawan-kawan selalu bilang, "coba Ina punya cowo, kan pasti lbh kuat". Saya uda kuat kok, ada Tuhan, keluarga, dan sahabat-sahabat. Karena cuma 3 itu aja yg selama ini ada. *sok banget lu, Na :D*. Lucunya, mereka akan selalu menggiring ke topik pacar. Pernah bosen dengernya akhirnya asal jawab, saya bilang mau hidup selibat, pentingin masa dpn adik dulu, baru saya :D. Mereka tambah cemas dengar jawaban saya. hahaha :)). Bohong lah kalo ga mau punya pacar, mau tapi nanti, yg lama aja susah dilupainnya [mudah-mudahan ga ada yg sadar ya, Tuhan :D] jadi ya belum bisa terima yg baru.
Selain itu, cukup terbeban dgn pertanyaan soal vakum 5 bulan di salah satu kegiatan. Pertanyaannya pasti kapan beres, kapan balik, abis sidang balik lagi dong. Kenapa gitu ya, dicari-cari dan ada aja yg bilang "ah, ina di rumah doang, sok sibuk. ga ngapa-ngapain jg". ngomong ga pake diayak, perlukah ada reality show supaya ngerti? Padahal ga cuma saya yg hilang, ada yg lain juga.
Teringat juga nasihat-nasihat ibu [bukan mama ya] yg intinya kalo saya yg mau kerjain sendiri ya ga blh mengeluh dan diingetin kalo saya itu guru sekolah minggu. Berat, ibu.. kakak sekolah minggu juga manusia biasa :D. Jadi ingat sebulan kmrn tiap selesai bimbingan pasti cerita ke ibu. Ga tau nyaman aja, mungkin krn uda lama ga punya tempat curhat yg bkn seumuran, berasa seperti cerita ke mama. Kangen ibu, tapi ga mau nganggu.

beneran curhat nih.. mudah-mudahan ga ada yg sadar :D

Mudah-mudahan setelah 7 mei, uda balik normal.